Kita semua pernah mendengar pepatah “gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama”dan baru kemarin saya membaca hadits RASULULLAH, “Penduduk Syurga adalah orang yang telinganya penuh mendengar pujian atas dirinya karena banyaknya kebaikan pada manusia, sementara telingga penduduk neraka banyaknya mndengar cacian karena banyaknya menyakiti manusia” kemudian pikiran saya mengembara, menembus langit, merenung gak jelas, apa yang bisa saya tinggalkan ketika esok ALLAH memanggil saya pulang, iya “APA?” apa gading saya nanti, nama yang harum atau si jahat buruk rupa menyerupai nenek sihir.
Saya jadi teringat awal awal saya belajar menulis di blog dulu, selain perjalanan kehidupan saya sehari hari, selain media saya menguapkan ide keluar dari kepala, saya ingin apa yang saya tulis ini akan dikenang meski suatu hari saya telah tiada, bermanfaat meski tak banyak, berguna meski sedikit kira kira begitu, tapi rasanya sampai sejauh ini belum cukup memberi arti, belum memberi manfaat karena kata guru mengaji saya “sebaik baik umat adalah yang di sisa napasnya memberi manfaat bagi hamba hamba ALLAH yang lain” lah saya? yup pertanyaan terbesar di atas kepala saya
Mungkin saya bisa memulai dari hal hal yang kecil agar dikenang mencontoh seorang sahabat saya sarjana S2 lulusan luar negeri, masih tergolong muda, diumurnya yang baru 1/4 abad dia menerjunkan dirinya menjadi guru fisika, bahasa inggris, dan sesekali mengajar gitar untuk anak anak bantaran kali, jadi disaat para perempuan seumur dia sibuk mengejar karir dikantor, sibuk menjadi manager di belakang meja dan sibuk mencari jodoh, sahabat saya ini sibuk berdendang dengan anak anak jalanan, berpeluh keringat mengajar berhitung anak anak yang sejak kecil bergizi buruk sehingga kemampuan otaknya juga sedikit buruk, terbayang betapa sulitnya, dan si manis ini tidak mengeluh, harapannya anak anak ini kelak akan mengubah dunia, dunia bagi diri si anak subhanallah, inilah gading yang akan ditinggalkannya kelak
Atau seorang sahabat saya yang mengajar anak anak rimba ditepi sungai kampar, di ujung pulau Riau, saya pernah bertanya “kalau hanya mau jadi guru gak perlu repot report ke hutan, kepedalaman yang mengajar harus naek getek, yang belajar di sekolah yang nyaris rubuh, yang muridnya tak pakai baju dan sepatu, dengan anak anak berambut gimbal karena jarang keramas, berbau matahari karena seharian berpanas panas” dan sahabat saya ini menjawab “semakin sulit, semakin nikmat De” sambil tersenyum mengejek saya yang hanya bisa jadi anak kota
“Penduduk Syurga adalah orang yang telinganya penuh mendengar pujian atas dirinya karena banyaknya kebaikan pada manusia, sementara telingga penduduk neraka banyaknya mndengar cacian karena banyaknya menyakiti manusia“
Kemudian saya mulai berpikir, dari mana saya hendak membuat gading, membuat sesuatu untuk dikenang ketika saya tiada nanti, dan tak perlu jauh jauh sebetulnya sekitar saya ada anak anak yatim yang tak mampu membayar sekolah, saya bisa mendatangi orang tuanya untuk menjadi orang tua asuh, ada sekelompok anak anak pengemis dikolong jembatan saya bisa membelikan baju seragam merah putih dan duduk sebentar dengannya sekedar berceloteh, atau mendengar celotehnya, saya bisa menulis… iya menulis di blog dan fesbuk yang akan dikenang orang ketika saya meninggal nanti.
Dan saya punya sahabat sahabat yang sakit di dharmais, barangkali senyum manis saya bisa menjadi gading, meringankan bebannya, barangkali 1 nasi bungkus akan jadi gading saya ketika saya berikan kepada penjaga malam, kepada petugas kebersihan, barangkali obrolan ringan saya dengan anak anak penderita kanker akan menjadi gading, iya pelukan hangat kepada Ayah saya akan jadi gading …
Begitu banyak ternyata, dan ini semua akan dikenang orang sebagai kebaikan, akan jadi gading yang akan saya tinggalkan, yuk mulai membangun gading gading yang indah sehingga ketika kita pulang nanti, bukan hanya nama yang akan kita tinggalkan tapi nama yang indah, bukan hanya terukir di nisan tapi dikenang karena kebaikan kebaikan kita.
Menjadi hamba yang disayangi bumi, dan dirindukan syurga … subhanallah !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar