Powered By Blogger

Rabu, 04 November 2015

TRANSLATION THE MASK OF POWER SPYRO VERSUS THE MEGA MONSTERS TOPENG KEKUATAN : SPYRO MELAWAN MONSTER RAKSASA



TRANSLATION
3.1 TRANSLATION THE MASK OF POWER SPYRO VERSUS THE MEGA MONSTERS
 TOPENG KEKUATAN : SPYRO MELAWAN MONSTER RAKSASA
ENGLISH
INDONESIAN
SLT (Source Language Translation)
TLT(Target Language Translation)
The Stinky Swamp
Rawa - rawa berbau menyengat
Skylands is the most amazing place in the universe. Nothing compares to it. Nothing at all. It is made uo of thousands … no, millions… no gazillions of loating islands.
Skylands merupakan tempat yang paling mengagumkan di alam semesta. Tidak ada satu tempat pun yang dapat disandingkan dengan Skyland. Tidak ada satu tempatpun. Itu terbuat dari ribuan ... bukan, jutaan ... bukan, bermiliaran zat gas yang berasal dari ribuan pulau yang mengapung.
Each one is totally different from the next, but all are full of adventure. Magic courses through every rock, plant, and animal – even the sheep.
Setiap pulau berbeda dengan pulau yang disekitarnya, namun setiap pulaunyapenuh dengan petualangan.Ilmu sihir bertebaran disetiap batu, tanah dan hewan – bahkan domba.
Dragons swoop through the sky, dirt sharks burrow deep beneath the ground, and nothing is what it seems.
Naga – naga berterbangandi atas langit, hiu-hiu liar jauh di bawah tanah, dan tidak ada yang nampak.
Some of the islands are beautiful. Some of the islands are terrifying. Yet all of them are special…. Even the smelly ones.
Beberapa pulau tersebut indah. Beberapa dari pulau tersebut menakutkan. Namun, semuanya terasa sangat istimewa ... pun dengan pulau-pulau yang baunya sangat menyengat.
Take the Stinky Swamp, for example. The name is a bit of a giveaway. The place positively reeks.
Lihat rawa - rawa yang berbau menyengat, sebagai contohnya. Namanya sedikit asing. Tempatnya berbau yang sangat busuk .
In fact, it’s the second smelliest place in all of Skylands. The first, in case you were wondering, is Kaos’s sock drawer. Kaos is an evil Portal Master extraordinaire dark wizard and all-around bad guy (prepare yourself – you’ll meet him later).
Faktanya, itu tempat terbau kedua di semua wilayah skylands. Pertama – tama , seandainya kamu penasaran, tentang lukisan atau gambar yang ada di kaos kaki yang dimiliki oleh kaos. Kaos adalah penyihir dan Portal Master yang jahat dan berada diantarapara penjahat (persiapkan dirimu untuk bertemu dia nanti).
Imagine the aroma of rancid cabbage mixed with wet dog hair and a skunk’s old bedsheets. Revolting, eh? Well, multiply that by ten and you’ll get an idea of the potency of Kaos’s foul-smelling footwear. Disgusting.
Bayangkan aroma kol busuk yang dicampur dengan bulu anjing basah dan kain sprei tua kumuh. Menjijikan, kan ? nah, bayangkan 10 kali dan kalian akan mendapatkan ide atau bayangan tentang bau sepatunya Kaos. Menjijikan.
The Stinky Swamp smells better, but just barely. The entire island is smothered in funky marshes, rotting trees, and fetid fruit. And that’s not the worst part. If the smell doesn’t get you, the vegetation will Vampire vines hang from every branch, ready to snake around unsuspecting passersby, while Chompy Pods cluster around the roots of every twisted tree.
Rawa kumuh berbau sedikit lebih enak, tapi tidak lama. Seluruh pulau ditutup bersama dengan rawa-rawa tersebut, pohon-pohon  yang busuk, dan buahnya yang juga berbau busuk. itu bukan bagian yang paling terburuk. Jika baunya tidak sampai ke diri kamu, tumbuhan tersebut akan dihisap ke setiap cabangnya, siap untuk membelokan ke  arah mana saja, sedangkan chompy pods berkumpul di sekitar akar-akarnya  di setiap pohon-pohon yang  cengkok.
In case you don’t know, Chompy Pods are plants that spore Chompies – small green beasties with ferocious appetites. Chompies are basically mouths on legs. Mouths bristling with razorsharp teeth. Mouths that are best avoided.
Seandainya kamu tidak tahu,Chompy pods adalah sejenis tanaman yang menghasilkan spora chompies - beasties hijau kecil bewarna hijau dengan sifat ganasnya. Chompies pada dasarnya mempunyai mulut di kedua kakinya. Mulut-mulutnya yang meremang dengan giginya yang tajam seperti pisau cukur. Mulut-mulut seperti inilah yang harus dijauhkan atau dihindari.
One way or another, the Stinky Swamp is not a nice place to be. Which is why it is surprising that people go there at all. But they do. Not in great numbers, obviously, but enough to get the island listed in the officialIOOI Places to Visit in Skylands guidebook ten years in a row.
Salah satu cara atau yang lainnya,Stink Swamp bukanlah tempat yang berada bagus. Itulah sebabnya cukup mengejutkan bahwa orang-orang pergi kesaba sama sekali. Namun mereka pergi kesana. Tidak dalam jumlah besar, dengan jelas , tapi cukup dengan mendapatkan pulau yang tercantum didalam resmi IOOI Tempat untuk berkunjung di Skyland buku panduan sepuluh tahun berturut-turut.
Why?
Well, the reason folks repeatedly risk life limb, and their nasal passages is that the Stinky Swamp boasts the tastiest fish in all of Skylands. They are completely and utterly delicious.
Kenapa?
Nah, salah satu alasan orang-orang berulang kali mempertaruhkan nyawanya, dan hidung mereka adalah karena Stinky Swamp binatang ikan yang gurih yang berada di sekitar Skylands. Mereka benar - benar lezat.
One fisherman, a humble Mabu by the name of Nort, had been coming here for years, enduring the smells and avoiding the wildlife. Every morning he’d travel to the swamp by hot air balloon, untie the boat he kept moored near the edge of the marsh, and pop a clothespin on his nose.
Salah satu nelayan, Mabu yang sederhana dengan nama Nort, telah datang kesini selama bertahun-tahun, menahan bau dan menghindari satwa liar. Setiap pagi ia melakukan perjalanan ke rawa dengan balon udara panas, melepaskan perahu yang terus tertambat dekat tepi rawa, dan mengikat bagian baju pada hidungnya.
Then he would push off into the middle of the bayou, cast off, and sit back waiting for the fish to bite.
Lalu ia akan bertolak ke tengah – tengah rawa , berangkat dan duduk kembali sambil menunggu ikan untuk makan.
Nort had been coming here for so long, he’d even started to get used to the stench. He liked it here. You hardly saw anyone and as long as you were careful – and didn’t breathe too deeply- you were safe.
Nort telah datang kemari untuk begitu lama, ia bahkan mulai terbiasa dengan baunya. Dia menyukai tempat disini. Kalian hampir tidak melihat siapapun dan selama kalian berhati-hati – dan tidak bernafas dalam-dalam – kalian sudah aman.
Usually.
But not today. Today that all changed.
Today, Nort was drifting through the marshland dozing in his boat waking only to bat away the flies that buzzed around his head.
Biasanya.
Tapi tidak sekarang. Sekarang itu semua sudah berubah.
Kini, Nort telah hanyut kedalam rawa-rawa di rawa di perahu bangun hanya untuk menepis lalat yang mendengung di sekitar kepalanya.
This is the life, Nort thought. Just me, my rod and miles of rank water. Heaven. But Nort wasn’t alone. Something else was in the swamp with him. Something big.
Inilah kehidupan,Nort berpikir, hanya aku, tongkatku dan Kilometer dari tataran air. Surga. Namun Nort tidak sendirian. Sesuatu yang lain berada di rawa-rawa dengan dia. Sesuatu yang besar.
Nort awoke with a start as a sound reverberated around the bayou. It was like nothing he’d ever heard. A deep rumbling roar. He pushed his hat back from his eyes and looked around nervously. Where had it come from?
Nort terbangun dengan kaget karena suara menggema di sekitar rawa. Itu seperti sesuatu yang pernah ia dengar. Raungan dalam gemuruh. Ia mendorong topinya dari matanya dan melihat sekeliling dengan tegang.  Dari mana asalnya?
He strained his ears but could only hear the usual sounds of the swamp – the chirp of the insects and the occasional shriek of birds high in the canopy.
Ia menyiksa telinganya tetapi hanya dapat mendengarkan suara-suara yang lazim dari rawa -  kicauan dari serangga dan kadang - kadang jeritan dari burung – burung tinggi didalam kanopi.
ROAR!
There it was again a growl so loud it rattled the oars of his boat. North swallowed.
MERAUNG!
Ada itu lagi, geraman begitu keras menggetarkan dayung perahunya. Nort tertelan.
Perhaps he’d had enough fishing. Perhaps he’d head home before he came face to face with whatever had made that petrifying sound. It was too late. From the corner of his eye, Nort saw something huge fling itself from the undergrowth and soar through the air.
mungkin dia sudah cukup memancing, Mungkin dia akan pulang sebelum dia datang bertemu dengan apapun itu yang membuat suara menggerikan. Nort melihat sesuatu yang melemparkan besar diri dari semak - semak dan melambung melalui udara.
He spun around just in time to see it crash into the water sending huge ripples rushing toward his boat. He hung on as the small craft was tossed this way and that, and watched in dismay as one of his oars slipped into water.
Dia berbalik tepat pada waktunya untuk melihatnya menabrak air mengirimkan riak besar bmenuju perahu. Dia bergantung pada perahu kecil yang terlempar dengan cara ini dan bahwa, dan menyaksikan dengan cemas sebagai salah satu dayung menyelinap ke dalam air.
All became calm again, and Nort could feel his heart slamming against his chest. Shaking with fear he peered over the side of the boat and found himself staring straight into a pair of huge wide eyes.
Semua menjadi tenang lagi, dan Nort bisa merasakan hatinya membanting dadanya. Sambil ketakutan, ia mengintip ke sisi perahu dan mendapati dirinya menatap langsung ke sepasang besar , mata lebar.
Nort screamed in panic and grabbed his one remaining oar to defend himself. Not that it did him any good. The monster thrust its head from beneath the water and sent boat fishing equipment, and Mabu flying high into the air.
Nort menjerit panik dan meraih salah satunya dayung tersisa untuk membela diri. Nort bahwa hal itu dia baik. Monster itu mendorong kepalanya dari bawah air dan peralatan menangkap ikan dikirim perahu, dan Mabu terbang tinggi ke udara.
Just when Nort thought the day couldn’t get any worse, a massive slobbering tongue shot up from the creature’s mouth and grabbed him. Before he could utter another yelp, Nort was pulled down into the monster’s mouth. With a satisfied croak the creature disappeared back under the water.
Hanya ketika Nort berpikir hari tidak bisa lebih buruk, lidah besar berlendir terangkat dari mulut makhluk itu dan menangkapnya. Sebelum ia bisa menyalak, Nort ditarik ke dalam mulut raksasa itu. Dengan suara parau puas makhluk tersebut menghilang kembali di bawah air.
Nort’s little boat landed on the water with a splash and drifted silently down the river.
Perahu kecil Nort mendarat di atas air dengan percikan dan melayang tanpa suara di sungai.
The Daybringer flame
Api Daybringer
The Goliath Drow loomed over Drill Sergeant. Before Spyro the Dragon could warn his friend the Arkeyan bulldozer was knocked aside by a swipe of one of the dark elf’s massive spiked shields. Drill Sergeant skidded along the ground, his auto-blaster spinning helplessly and slammed straight into Trigger Happy.
Goliath Drow menguasai  Drill Sergeant. Sebelum Spyro the Dragon bisa memperingatkan temannya, buldoser Arkeyan mengetuk samping oleh babatan salah satu perisai berduri besar peri gelap ini. Drill Sergeant  tergelincir sepanjang tanah. Auto – blasternya berputar tak berdaya dan membanting langsung ke Trigger Happy.
The Golden Gunslinger yelped as Drill Sergeant rolled over him, his pistols tumbling from his red furry hands. “Get him off me,” he shrieked, even as Drill Sergeant tried to right himself. “Get him off me!”
Golden Gunslinger berteriak saat Drill Sergeant berguling di atasnya. Senjatanya jatuh dari tangan yang berbulu merah. “Turunkan saya,” ia menjerit, bahkan Drill Sergeant berusaha untuk untuk membebaskan dirinya sendiri. “Turunkan Saya!”
Behind them, the Drow raised its shields, an arrogant leer spreading across its flat features. The two Skylanders were seconds from being pummeled into the ground. The fight was not going well.
Di belakang mereka, The Drow mengangkat perisainya, sebuah lirik sombong menyebar ke seluruh fitur-fitur datar. Kedua Skylander yang detik yang memukul ke dalam tanah. Pertarungan itu tidak berjalan dengan baik.
“What are you waiting for, old boy?”
Beside Spyro, Jet-Vac was desperately trying to prime his vacuum gun to help his friends. “you need to do something.” Spyro knew the Sky Baron  was right. This was it. The moment of truth.
“Apa yang kalian tunggu, Bung?”
Selain Spyro, Jet-Vac telah menyerah untuk mencoba senjata vakum karet untuk membantu teman-temannya.
“kalian perlu melakukan sesuatu.” Spyro mengetahui Sky Baron itu telah benar. Ini dia. Saatnya kebenaran.
Spyro took in a deep breath feeling the fire ignite in his belly. He closed his eyes for a second remembering the advice Master Eon had given him: Focus the flame, Spyro. Mold it. Command it.
Spyro mengambil nafas dalam-dalam merasakan menimbulkan api di perutnya. Ia menutup matanya untuk yang kedua meningat saran Guru Eon telah memberinya: Fokus pada api yang berkobar, Spyro, teriak. Pimpinan itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar