TRANSLATION
3.1 TRANSLATION THE MASK OF POWER SPYRO VERSUS THE
MEGA MONSTERS
TOPENG
KEKUATAN : SPYRO MELAWAN MONSTER RAKSASA
ENGLISH
|
INDONESIAN
|
SLT
(Source Language Translation)
|
TLT(Target
Language Translation)
|
The
Stinky Swamp
|
Rawa - rawa berbau menyengat
|
Skylands
is the most amazing place in the universe. Nothing compares to it. Nothing at
all. It is made uo of thousands … no, millions… no gazillions of loating
islands.
|
Skylands
merupakan tempat yang paling mengagumkan di alam semesta. Tidak ada satu
tempat pun yang dapat disandingkan dengan Skyland. Tidak ada satu tempatpun.
Itu terbuat dari ribuan ... bukan, jutaan ... bukan, bermiliaran zat gas yang
berasal dari ribuan pulau yang mengapung.
|
Each
one is totally different from the next, but all are full of adventure. Magic
courses through every rock, plant, and animal – even the sheep.
|
Setiap
pulau berbeda dengan pulau yang disekitarnya, namun setiap pulaunyapenuh
dengan petualangan.Ilmu
sihir bertebaran disetiap
batu, tanah dan hewan – bahkan domba.
|
Dragons
swoop through the sky, dirt sharks burrow deep beneath the ground, and
nothing is what it seems.
|
Naga
– naga berterbangandi atas langit, hiu-hiu liar jauh di bawah tanah, dan
tidak ada yang nampak.
|
Some
of the islands are beautiful. Some of the islands are terrifying. Yet all of
them are special…. Even the smelly ones.
|
Beberapa
pulau tersebut
indah. Beberapa dari pulau
tersebut
menakutkan. Namun, semuanya terasa sangat istimewa ... pun dengan pulau-pulau yang baunya sangat menyengat.
|
Take
the Stinky Swamp, for example. The name is a bit of a giveaway. The place
positively reeks.
|
Lihat rawa - rawa yang
berbau
menyengat, sebagai contohnya. Namanya sedikit asing. Tempatnya berbau yang sangat busuk .
|
In
fact, it’s the second smelliest place in all of Skylands. The first, in case
you were wondering, is Kaos’s sock drawer. Kaos is an evil Portal Master
extraordinaire dark wizard and all-around bad guy (prepare yourself – you’ll
meet him later).
|
Faktanya,
itu tempat terbau kedua di semua wilayah skylands. Pertama – tama ,
seandainya kamu penasaran, tentang lukisan atau gambar yang ada di kaos kaki
yang dimiliki oleh kaos. Kaos adalah penyihir dan Portal Master yang jahat
dan berada diantarapara penjahat (persiapkan dirimu untuk bertemu dia nanti).
|
Imagine
the aroma of rancid cabbage mixed with wet dog hair and a skunk’s old
bedsheets. Revolting, eh? Well, multiply that by ten and you’ll get an idea
of the potency of Kaos’s foul-smelling footwear. Disgusting.
|
Bayangkan
aroma kol busuk yang dicampur dengan bulu anjing basah dan kain sprei tua
kumuh. Menjijikan, kan ? nah, bayangkan 10 kali dan kalian akan mendapatkan
ide atau bayangan tentang bau sepatunya Kaos. Menjijikan.
|
The
Stinky Swamp smells better, but just barely. The entire island is smothered
in funky marshes, rotting trees, and fetid fruit. And that’s not the worst
part. If the smell doesn’t get you, the vegetation will Vampire vines hang
from every branch, ready to snake around unsuspecting passersby, while Chompy
Pods cluster around the roots of every twisted tree.
|
Rawa
kumuh berbau sedikit lebih enak, tapi tidak lama. Seluruh pulau ditutup
bersama dengan rawa-rawa tersebut, pohon-pohon yang busuk, dan buahnya yang juga berbau
busuk. itu bukan bagian yang paling terburuk. Jika baunya tidak sampai ke
diri kamu, tumbuhan tersebut akan dihisap ke setiap cabangnya, siap untuk
membelokan ke arah mana saja,
sedangkan chompy pods berkumpul di sekitar akar-akarnya di setiap pohon-pohon yang cengkok.
|
In
case you don’t know, Chompy Pods are plants that spore Chompies – small green
beasties with ferocious appetites. Chompies are basically mouths on legs.
Mouths bristling with razorsharp teeth. Mouths that are best avoided.
|
Seandainya
kamu tidak tahu,Chompy pods adalah sejenis tanaman yang menghasilkan spora
chompies - beasties hijau kecil bewarna hijau dengan sifat ganasnya. Chompies
pada dasarnya mempunyai mulut di kedua kakinya. Mulut-mulutnya yang meremang
dengan giginya yang tajam seperti pisau cukur. Mulut-mulut seperti inilah
yang harus dijauhkan atau dihindari.
|
One
way or another, the Stinky Swamp is not a nice place to be. Which is why it
is surprising that people go there at all. But they do. Not in great numbers,
obviously, but enough to get the island listed in the officialIOOI Places to
Visit in Skylands guidebook ten years in a row.
|
Salah
satu cara atau yang lainnya,Stink Swamp bukanlah tempat yang berada bagus.
Itulah sebabnya cukup mengejutkan bahwa orang-orang pergi kesaba sama sekali.
Namun mereka pergi kesana. Tidak dalam jumlah besar, dengan jelas , tapi
cukup dengan mendapatkan pulau yang tercantum didalam resmi IOOI Tempat untuk
berkunjung di Skyland buku panduan sepuluh tahun berturut-turut.
|
Why?
Well,
the reason folks repeatedly risk life limb, and their nasal passages is that
the Stinky Swamp boasts the tastiest fish in all of Skylands. They are
completely and utterly delicious.
|
Kenapa?
Nah,
salah satu alasan orang-orang berulang kali mempertaruhkan nyawanya, dan
hidung mereka adalah karena Stinky Swamp binatang ikan yang gurih yang berada
di sekitar Skylands. Mereka benar - benar lezat.
|
One
fisherman, a humble Mabu by the name of Nort, had been coming here for years,
enduring the smells and avoiding the wildlife. Every morning he’d travel to
the swamp by hot air balloon, untie the boat he kept moored near the edge of
the marsh, and pop a clothespin on his nose.
|
Salah
satu nelayan, Mabu yang sederhana dengan nama Nort, telah datang kesini
selama bertahun-tahun, menahan bau dan menghindari satwa liar. Setiap pagi ia
melakukan perjalanan ke rawa dengan balon udara panas, melepaskan perahu yang
terus tertambat dekat tepi rawa, dan mengikat bagian baju pada hidungnya.
|
Then
he would push off into the middle of the bayou, cast off, and sit back
waiting for the fish to bite.
|
Lalu
ia akan bertolak ke tengah – tengah rawa , berangkat dan duduk kembali sambil
menunggu ikan untuk makan.
|
Nort
had been coming here for so long, he’d even started to get used to the stench.
He liked it here. You hardly saw anyone and as long as you were careful – and
didn’t breathe too deeply- you were safe.
|
Nort
telah datang kemari untuk begitu lama, ia bahkan mulai terbiasa dengan
baunya. Dia menyukai tempat disini. Kalian hampir tidak melihat siapapun dan
selama kalian berhati-hati – dan tidak bernafas dalam-dalam – kalian sudah
aman.
|
Usually.
But
not today. Today that all changed.
Today,
Nort was drifting through the marshland dozing in his boat waking only to bat
away the flies that buzzed around his head.
|
Biasanya.
Tapi
tidak sekarang. Sekarang itu semua sudah berubah.
Kini,
Nort telah hanyut kedalam rawa-rawa di rawa di perahu bangun hanya untuk
menepis lalat yang mendengung di sekitar kepalanya.
|
This is the life, Nort
thought. Just me, my rod and miles of
rank water. Heaven. But Nort wasn’t alone. Something else was in the
swamp with him. Something big.
|
Inilah kehidupan,Nort
berpikir, hanya aku, tongkatku dan Kilometer dari tataran air. Surga.
Namun Nort tidak sendirian. Sesuatu yang lain berada di rawa-rawa dengan dia.
Sesuatu yang besar.
|
Nort
awoke with a start as a sound reverberated around the bayou. It was like
nothing he’d ever heard. A deep rumbling roar. He pushed his hat back from
his eyes and looked around nervously. Where had it come from?
|
Nort
terbangun dengan kaget karena suara menggema di sekitar rawa. Itu seperti
sesuatu yang pernah ia dengar. Raungan dalam gemuruh. Ia mendorong topinya
dari matanya dan melihat sekeliling dengan tegang. Dari mana asalnya?
|
He
strained his ears but could only hear the usual sounds of the swamp – the
chirp of the insects and the occasional shriek of birds high in the canopy.
|
Ia
menyiksa telinganya tetapi hanya dapat mendengarkan suara-suara yang lazim
dari rawa - kicauan dari serangga dan
kadang - kadang jeritan dari burung – burung tinggi didalam kanopi.
|
ROAR!
There
it was again a growl so loud it rattled the oars of his boat. North
swallowed.
|
MERAUNG!
Ada
itu lagi, geraman begitu keras menggetarkan dayung perahunya. Nort tertelan.
|
Perhaps
he’d had enough fishing. Perhaps he’d head home before he came face to face
with whatever had made that petrifying sound. It was too late. From the
corner of his eye, Nort saw something huge fling itself from the undergrowth
and soar through the air.
|
mungkin
dia sudah cukup memancing, Mungkin dia akan pulang sebelum dia datang bertemu
dengan apapun itu yang membuat suara menggerikan. Nort melihat sesuatu yang
melemparkan besar diri dari semak - semak dan melambung melalui udara.
|
He
spun around just in time to see it crash into the water sending huge ripples
rushing toward his boat. He hung on as the small craft was tossed this way
and that, and watched in dismay as one of his oars slipped into water.
|
Dia
berbalik tepat pada waktunya untuk melihatnya menabrak air mengirimkan riak
besar bmenuju perahu. Dia bergantung pada perahu kecil yang terlempar dengan
cara ini dan bahwa, dan menyaksikan dengan cemas sebagai salah satu dayung
menyelinap ke dalam air.
|
All
became calm again, and Nort could feel his heart slamming against his chest.
Shaking with fear he peered over the side of the boat and found himself
staring straight into a pair of huge wide eyes.
|
Semua
menjadi tenang lagi, dan Nort bisa merasakan hatinya membanting dadanya.
Sambil ketakutan, ia mengintip ke sisi perahu dan mendapati dirinya menatap
langsung ke sepasang besar , mata lebar.
|
Nort
screamed in panic and grabbed his one remaining oar to defend himself. Not
that it did him any good. The monster thrust its head from beneath the water
and sent boat fishing equipment, and Mabu flying high into the air.
|
Nort
menjerit panik dan meraih salah satunya dayung tersisa untuk membela diri.
Nort bahwa hal itu dia baik. Monster itu mendorong kepalanya dari bawah air
dan peralatan menangkap ikan dikirim perahu, dan Mabu terbang tinggi ke
udara.
|
Just
when Nort thought the day couldn’t get any worse, a massive slobbering tongue
shot up from the creature’s mouth and grabbed him. Before he could utter
another yelp, Nort was pulled down into the monster’s mouth. With a satisfied
croak the creature disappeared back under the water.
|
Hanya
ketika Nort berpikir hari tidak bisa lebih buruk, lidah besar berlendir
terangkat dari mulut makhluk itu dan menangkapnya. Sebelum ia bisa menyalak,
Nort ditarik ke dalam mulut raksasa itu. Dengan suara parau puas makhluk
tersebut menghilang kembali di bawah air.
|
Nort’s
little boat landed on the water with a splash and drifted silently down the
river.
|
Perahu
kecil Nort mendarat di atas air dengan percikan dan melayang tanpa suara di
sungai.
|
The
Daybringer flame
|
Api
Daybringer
|
The
Goliath Drow loomed over Drill Sergeant. Before Spyro the Dragon could warn
his friend the Arkeyan bulldozer was knocked aside by a swipe of one of the
dark elf’s massive spiked shields. Drill Sergeant skidded along the ground,
his auto-blaster spinning helplessly and slammed straight into Trigger Happy.
|
Goliath
Drow menguasai Drill Sergeant. Sebelum
Spyro the Dragon bisa memperingatkan temannya, buldoser Arkeyan mengetuk
samping oleh babatan salah satu perisai berduri besar peri gelap ini. Drill
Sergeant tergelincir sepanjang tanah.
Auto – blasternya berputar tak berdaya dan membanting langsung ke Trigger
Happy.
|
The
Golden Gunslinger yelped as Drill Sergeant rolled over him, his pistols
tumbling from his red furry hands. “Get him off me,” he shrieked, even as
Drill Sergeant tried to right himself. “Get him off me!”
|
Golden
Gunslinger berteriak saat Drill Sergeant berguling di atasnya. Senjatanya
jatuh dari tangan yang berbulu merah. “Turunkan saya,” ia menjerit, bahkan
Drill Sergeant berusaha untuk untuk membebaskan dirinya sendiri. “Turunkan
Saya!”
|
Behind
them, the Drow raised its shields, an arrogant leer spreading across its flat
features. The two Skylanders were seconds from being pummeled into the
ground. The fight was not going well.
|
Di
belakang mereka, The Drow mengangkat perisainya, sebuah lirik sombong
menyebar ke seluruh fitur-fitur datar. Kedua Skylander yang detik yang
memukul ke dalam tanah. Pertarungan itu tidak berjalan dengan baik.
|
“What
are you waiting for, old boy?”
Beside
Spyro, Jet-Vac was desperately trying to prime his vacuum gun to help his
friends. “you need to do something.” Spyro knew the Sky Baron was right. This was it. The moment of
truth.
|
“Apa
yang kalian tunggu, Bung?”
Selain
Spyro, Jet-Vac telah menyerah untuk mencoba senjata vakum karet untuk
membantu teman-temannya.
“kalian
perlu melakukan sesuatu.” Spyro mengetahui Sky Baron itu telah benar. Ini
dia. Saatnya kebenaran.
|
Spyro
took in a deep breath feeling the fire ignite in his belly. He closed his
eyes for a second remembering the advice Master Eon had given him: Focus the flame, Spyro. Mold it. Command
it.
|
Spyro
mengambil nafas dalam-dalam merasakan menimbulkan api di perutnya. Ia menutup
matanya untuk yang kedua meningat saran Guru Eon telah memberinya: Fokus pada api yang berkobar, Spyro,
teriak. Pimpinan itu.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar